Semester ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, saya diberi jam untuk mengampu Grafis Multimedia. Terasa ada beberapa perubahan yang memang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi ini.
Dulu… mahasiswa dituntut untuk lebih menguasai tool dibandingkan memahami esensi grafis itu sendiri. Saya pikir hal itu sudah tidak terlalu relevan mengingat tutorial bertebaran di mana-mana dan dapat secara mudah diperoleh. Dan gratis tentunya.
Apakah menguasai tool tidak penting lagi? Bukan seperti itu maksudnya. Mata kuliah ini memang sudah harus diarahkan kepada “art” itu sendiri dibandingkan cenderung kepada “teknik”. Secara pribadi saya ingin para mahasiswa lebih mendalami makna untuk menjawab “why?” daripada sekedar “how?” Mendalami makna grafis jauh lebih penting. Dan kesadaran ini ingin saya tanamkan kepada para mahasiswa saya sebelum, ketika dan sesudah mengikuti perkuliahan. Ideal sekali ya, nampaknya :)). Ya iyalah, idealisme harus tetap ada, perguruan tinggi gituloh!!!
Untuk pokok bahasan, saya mengacu kepada materi perkuliahan Shawn Calvert dari Columbia College Chicago. Karena selain padat juga efektif sekali. Mungkin tidak terlalu berbeda juga dengan materi mata kuliah sejenis di manapun:
-
Language of Design
-
Sign and Logo
-
Type Overview
-
Intro to Color
-
Identity and Brand
-
Poster
-
White Space
-
Portfolio 1 – printed
-
Layout
-
Package Design
-
Presentation Design Technique
-
Digital Design
-
Animation 2D
-
Animation 3D
-
Portfolio 2 – digital
Di kampus politeknik seperti di tempat saya, mata kuliah ini diberikan dalam 2 versi yang saling melengkapi yaitu teori dan praktek dengan komposisi dan porsi yang ideal (30-70 untuk teori-prakteknya) sehingga mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan yang sudah saya rencanakan. Tergantung dari kemauan dan kerja keras mahasiswa, dan atas ijin Alloh SWT tentunya.